OTOBIKES – Maman Suparman sukses melakoni solo touring dari Jakarta ke Mandalika. Giat darinya menjadi spesial karena dilakukan bersama motor listrik Gesits. Member dari Gesits Riders Indonesia (GRID) ini bahkan mengaku tak menemukan kendala selama di perjalanan.
Solo touring pria yang akrab disapa Kang Maman sendiri dimulai pada Sabtu (14/8). Sebelum memulai perjalanan, dia turut membekali si Gesits andalannya itu dengan delapan unit baterai cadangan.
Kang Maman bercerita, sepanjang perjalanan dirinya tidak merasa kesulitan untuk mengisi daya baterai motor listrik. Ia bisa melakukan pengisian baterai di penginapan bahkan dikapal ferry ketika menyeberang dari Bali menuju ke Lombok.
Bukan cuma itu saja. Touring kali ini juga dimanfaatkannya untuk menguji motor listrik Gesits dalam menghadapi berbagai kondisi jalan. Sebagai contoh saat melewati tanjakan di bilangan Sarangan dan jalan menuju Bromo. Tapi, jalur tersebut mampu dilaluinya tanpa satu pun kendala. “Motor listrik buat nanjak enak, buat jalan jauh juga sangat nyaman karena tidak ada getaran,” katanya.
Kang Maman juga menyempatkan singgah di beberapa kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Madiun, Malang, Banyuwangi dan Denpasar. Setibanya di Lombok, dia juga berpelesir ke kawasan Mandalika. Setelah itu, kang Maman kembali ke Jakarta melalui jalur utara melewati Surabaya, Semarang dan Cirebon.
Dia akhirnya tiba kembali di Jakarta hari ini (24/8). Dari penuturannya, kang Maman merasa puas karena bisa melakoni perjalanan bersama motor listrik Gesits miliknya dengan jarak tempuh mencapai 3.000 km dengan waktu perjalanan selama 11 hari.
Bersamaan dengan tuntasnya misi solo touring Jakarta-Mandalika, kang Maman juga memberikan pandangan kepada masyarakat tentang motor listrik. “Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Indonesia memiliki sepeda motor ramah lingkungan dengan kualitas yang bisa dibanggakan. Pakai motor listrik itu tidak perlu takut dengan jarak. Untuk mengecas bisa dilakukan dimanapun. Karena setiap ada colokan, sebenarnya disitu kita bisa mengisi baterai,” terangnya.
Sebagai penutup, kang Maman mengatakan ke depan ia berencana melanjutkan perjalanan berikutnya menuju Kilometer Nol di Sabang.
