Home » Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia » Halaman 2

Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

by admin

“Gogoro memperluas kemitraan dengan Gojek, Electrum, dan Pertamina untuk mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia. Kemitraan ini  mempermudah mitra driver Gojek dan masyarakat Indonesia memanfaatkan kendaraan listrik yang berkelanjutan. Teknologi baterai swap dari Gogoro merupakan generasi baru sumber daya listrik yang menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda-dua. Untuk memperkenalkan kendaraan listrik yang bisa di isi daya dengan cepat. Aman dan mudah,” ungkap Horace Luke, Founder, CEO, dan Chairman of the Board of Gogoro.

Gojek, sebagai bagian dari Grup GoTo memiliki komitmen “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon) yaitu menjadi platform karbon-netral dan menargetkan armadanya 100% kendaraan listrik di 2030. Komitmen Gojek ini sesuai dengan satu dari tiga prioritas G20 tahun ini yakni transisi energi. TBS yang berbagi komitmen yang sama pun berencana mentransformasi usahanya menjadi green business dengan fokus pada pengembangan. investasi di bidang renewable energy and clean business.

Kata Direktir Electrum

Direktur Electrum dan CEO serta Co-Founder Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan.“Fokus adopsi motor listrik kami pandang tepat untuk Indonesia. Dimana penggunaan motor lebih banyak dibandingkan mobil. Dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan oleh mitra driver Gojek, kami bisa mendapatkan berbagai insight dari mitra driver dan penumpang atau konsumen, seperti misalnya terkait operasional termasuk  pengalamanan dalam berkendara, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan. Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya.”

(FOTO: Muchlis Jr / Biro Pers Sekretariat Presiden)

Keikutsertaan Pertamina dan Gesits sebagai BUMN dalam kolaborasi strategis ini berperan sangat penting. Pertamina, sebagai pemain utama sektor energi di Indonesia, berkomitmen terus mendukung rencana Pemerintah melakukan transisi energi. Ini lakukan melalui perluasan jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik UmuM.  (Battery Charging Station) dan Stasiun Penukaran Baterai Umum (Battery Swapping Station). Pertamina akan memanfaatkan hasil uji komersial ini untuk mendapatkan bisnis model terbaik terkait Battery Swapping Station.

Kata Direktur Utama Pertamina

Seperti kemukakan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. “Pertamina sebagai pemain utama sektor energi di indonesia berkomitmen terus mendukung rencana pemerintah melakukan transisi energi. Ini lakukan melalui perluasan jaringan stasiun pengisian  umum dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik. Pertamina memahami kebutuhan para pengendara motor listrik, yaitu kecepatan dan kemudahan, sehingga kami menyediakan Battery Swapping Station. Jadi, langsung “Swap and Go“. Dengan bisnis model seperti ini, Indonesia juga berpeluang untuk mengembangkan baterai motor listrik standar Indonesia. Sehingga ke depan, harga motor listrik dapat lebih terjangkau.”

BACA JUGA :  Yamaha Gear 125 Diekspor ke Filipina, Segini Harganya

Nicke menambahkan bahwa Pertamina terus bergerak mendukung program pemerintah dalam mempercepat transisi energi di bidang kendaraan listrik. Bersama dengan Gojek, Indonesia Battery Corporation (IBC), Gesits, dan Electrum. Pertamina akan aktif mengembangkan infrastrukturnya. Setelah membangun 6 lokasi charging station, melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, saat ini telah resmi mengoperasikan 14 unit Battery Swapping Station dengan 212 baterai yang tersebar di 7 lokasi Green Energy Station (GES) Pertamina. Ke depannya, Pertamina akan terus memperluas jaringan Battery Swapping Station di Indonesia.

BACA JUGA : Francesco Bagnaia Ungkap Saingan Terberatnya

 

Berita Terkait

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.