OTOBIKES,- Tak ada yang mengira kalau Enea Bastianini mampu mendominasi hingga tujuh balapan pada MotoGP 2022. Pebalap tim satelit Gresini Racing Ducati ini sudah menang tiga kali yang membuatnya menjadi pebalap paling banyak meraih kemenangan.
Selain dirinya, Miguel Oliveira (Red Bull KTM) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) ikut merasakan podium pertam. Juga, Aleix Espargaro (Aprilia), dan Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati) merasakan juara di GP kali ini.
Enea Bastianini berhasil menunjukkan performa menawan meski belum sepenuhnya konsisten. Enea menjadi pebalap terdepan dari seluruh rider yang menggunakan motor Ducati. Hebatnya lagi, Bastianini masih menggunakan motor versi tahun 2021. Berbeda dari motor pepbalap pabrikan Ducati lainnya, yaitu Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Saat ini Enea menduduki posisi ketiga dalam klasemen sementara dengan mengoleksi 94 poin. Ia menjadi salah satu harapan bagi Ducati untuk meraih gelar juara. Pasalnya saat ini ia hanya terpaut delapan angka dari sang pemuncak, Fabio Quartararo.
Mantan pembalap MotoGP, Marco Melandri, menegaskan pencapaian Bastianini sejauh ini seharusnya membuat malu tim pabrikan Ducati. Baik Bagnaia maupun Miller belum memiliki performa seimpresif Enea.
Menurut Melandri, tim pabrikan bakal memilih kehilangan gelar juara dunia daripada harus melihat Bastianini menjadi kampiun dan berasal dari tim satelit.
‘’Itu hanya pendapat saya pribadi,’’ tutur Melandri seperti dilansir dari Paddock-GP.
Ducati kali terakhir juara dunia MotoGP pada 2007 melalui pembalap asal Australia, Casey Stoner.
Andaikan musim ini Enea bisa tampil lebih konsisten lagi, ia bisa berpeluang besar. Mungkin membawa pabrikan Italia itu untuk mengakhiri dahaga juara.* (Melansir dari Suarabaru.id)