“(Sirkuit Mandalika) ini luar biasa. Ini salah satu yang terbagus. Ada laut, ada gunung. Itu jadi antik. Sama kayak Macau,” ucapnya.
Selain indah, Sirkuit Mandalika bisa memotivasi pebalap-pebalap Indonesia untuk menorehkan prestasi di kancah internasional. Apalagi, kata Tjetjep, pembalap-pembalap motor Indonesia pada 1970-an selalu diperhitungkan negara lain.
“Tahun 70-an, 68 sampai 70 lebih, di Asia Tenggara, pebalap Indonesia paling jago, paling ditakutin. Pebalap Indonesia berani dan bagus-bagus,” katanya.
Keliling Mataram dengan sespan
Sebelum mengantarkan Tjetjep Heryana ke Pertamina Sirkuit Mandalika untuk menonton MotoGP. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlebih dahulu mengajak Tjetjep jalan-jalan menggunakan motor tua yang ada sespannya untuk berkeliling di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga : Takaaki Nakagami Pebalap Asia Satu-satunya di MotoGP
Hal itu dilakukan untuk menyegarkan ingatan saat melihat aspal jalanan yang dulu seringkali menjadi teman akrab Pak Tjetjep. Senyum semringah pun terpancar dari raut wajah Tjetjep yang dengan nyaman menikmati suasana Kota Mataram dibonceng oleh Ridwan Kamil.
“Beliau karena kondisi kakinya sudah tidak mungkin lagi naik motor sendirian, kebetulan di Lombok ada sespan motor yang ada side chair, nah gak ada salahnya membahagiakan jalan-jalan sebentar sebelum nanti nonton di Mandalika,” kata Ridwan Kamil di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Minggu (20/03/2022).